Sensor Penginderaan Jauh
Sensor-Sensor Penginderaan Jauh
Jenis-jenis sensor yang digunakan dalam penginderaan jauh
Apa Sensor itu???
Sensor merupakan alat
untuk merekam objek pada pengindraan jauh. Tenaga yang yang datang dari objek
di permukaan bumi akan diterima dan direkam oleh sensor. Sensor mempunyai
kepekaan yang berbeda terhadap bagian spektrum elektromagnetik. Kemampuan
sensor untuk merekam gambaran objek terkecil disebut resolusi spasial. Resolusi
spasial merupakan petunjuk bagi kualitas suatu sensor yang digunakan.
Semakin kecil objek yang dapat terekam, semakin baik kualitas sensornya.
1.
Sensor Aktif
Sensor
yang memerlukan power supply dari luar agar sensor tersebut dapat berfungsi
atau memiliki sumber energi tambahan yang digunakan untuk output sinyalnya,
adapun sinyal input hanya memberikan kontribusi yang kecil terhadap daya
keluaran. Contohnya :
·
Laser altimeter.
Instrumen yang menggunakan lidar untuk mengukur tinggi platform (pesawat ruang
angkasa atau pesawat terbang) di atas permukaan. Ketinggian platform dengan
memperhatikan permukaan bumi rata-rata digunakan untuk menentukan topografi
permukaan yang mendasarinya.
·
Lidar. Detektor
cahaya dan sensor jarak yang menggunakan radar laser (cahaya amplifikasi oleh
radiasi stimulasi emisi) untuk mentransmisikan getaran ringan dan receiver
dengan detektor sensitif untuk mengukur cahaya yang direfleksikan. Jarak ke
objek ditentukan dengan mencatat waktu antara getaran yang ditransmisikan dan
dengan menggunakan kecepatan cahaya untuk menghitung jarak yang ditempuh.
·
Radar. Deteksi
gelombang radio radio dan sensor jarak yang menyediakan sumber energinya
sendiri untuk energi elektromagnetik. Sensor radar, baik yang mengudara atau
pesawat ruang angkasa, memancarkan radiasi gelombang mikro dalam serangkaian
getaran dari antena. Saat energi mencapai target, sebagian energi dipantulkan
kembali ke sensor. Radiasi gelombang mikro ini terdeteksi, diukur, dan
berjangka waktu. Waktu yang dibutuhkan energi untuk perjalanan ke target dan
kembali ke sensor menentukan jarak atau jangkauan ke target. Dengan merekam
rentang dan besaran energi yang tercermin dari semua target saat sistem
melewatinya, gambar dua dimensi permukaan dapat diproduksi.
·
Ranging
instrument. Alat yang mengukur jarak antara instrumen dan objek target. Radar
dan altimeter bekerja dengan menentukan waktu getaran yang ditransmisikan
(gelombang mikro atau cahaya) mengambil untuk mencerminkan dari target dan
kembali ke instrumen. Teknik lain menggunakan instrumen gelombang mikro yang
identik pada sepasang platform. Sinyal ditransmisikan dari masing-masing
instrumen ke instrumen lainnya, dengan jarak antara keduanya ditentukan dari
selisih antara fase sinyal yang diterima dan fase transmisi (referensi). Ini
adalah contoh teknik aktif. Teknik yang aktif melihat target dari kedua ujung
garis dasar panjang yang diketahui. Perubahan arah pandang tampak (parallax)
berhubungan dengan jarak absolut antara instrumen dan target.
·
Scatterometer.
Radar gelombang mikro frekuensi tinggi yang dirancang khusus untuk mengukur
radiasi yang dipantulkan. Di atas permukaan laut, pengukuran radiasi yang terpantul
di daerah spektral gelombang mikro dapat digunakan untuk menurunkan peta
kecepatan dan arah angin permukaan.
· Sounder. Instrumen yang mengukur distribusi presipitasi vertikal dan karakteristik atmosfer lainnya seperti suhu, kelembaban, dan komposisi awan.
2. Sensor Pasif
Sensor yang tidak memerlukan power supply pada saat
bekerja, outputnya muncul akibat adanya rangsangan atau dikatakan sensor pasif
apabila energi yang dikeluarkannya diperoleh seluruhnya dari sinyal masukan. Kebanyakan
sistem pasif yang digunakan dalam aplikasi penginderaan jarak jauh beroperasi
di bagian inframerah, dan gelombang mikro yang terintegrasi dari spektrum
elektromagnetik. Contohnya :
·
Accelerometer.
Instrumen yang mengukur akselerasi (perubahan kecepatan per satuan waktu). Ada
dua tipe umum accelerometers. Satu mengukur percepatan translasi (perubahan
gerakan linier dalam satu atau lebih dimensi), dan yang lainnya mengukur
percepatan sudut (perubahan pada tingkat rotasi per satuan waktu).
·
Imaging
radiometer. Radiometer yang memiliki kemampuan pemindaian untuk menyediakan
susunan dua dimensi piksel dari gambar dapat diproduksi. Pemindaian dapat
dilakukan secara mekanis atau elektronik dengan menggunakan berbagai detektor.
·
Radiometer.
Instrumen yang secara kuantitatif mengukur intensitas radiasi elektromagnetik
pada beberapa pita (band) dalam spektrum. Biasanya, radiometer diidentifikasi
lebih lanjut oleh bagian spektrum yang tercakup; misalnya gelombang terlihat
mata, inframerah, atau gelombang mikro.
·
Sounder. Instrumen
yang mengukur distribusi vertikal parameter atmosfer seperti suhu, tekanan, dan
komposisi dari informasi multispektral.
·
Spektrometer.
Perangkat yang dirancang untuk mendeteksi, mengukur, dan menganalisis kandungan
spektral radiasi elektromagnetik. Pencitraan yang konvensional menggunakan
kisi-kisi atau prisma untuk menyebarkan radiasi untuk memisahkan spektrum.
·
Spectroradiometer.
Radiometer yang mengukur intensitas radiasi pada beberapa pita panjang
gelombang (mis., Multispektral). Seringkali pita-pita tersebut memiliki
resolusi spektral tinggi, yang dirancang untuk mendeteksi parameter geofisik
spesifik dari jarak jauh.
Komentar
Posting Komentar